Penyebab sirosis hati perlu diketahui demi memahami penyakit ini secara mendalam. Sirosis hati merupakan suatu kondisi ketika organ liver tidak berfungsi secara normal dan terdapat jaringan parut di dalamnya.
Jaringan parut tersebut terbentuk karena penyakit pada organ yang terjadi secara berkepanjangan. Salah satu contoh penyebabnya adalah kecanduan minuman beralkohol maupun infeksi dari virus hepatitis.
Berbagai Penyebab Sirosis Hati yang Perlu Diketahui
Sirosis hati atau penyakit liver terjadi akibat kerusakan organ dalam jangka panjang. Ada berbagai faktor pemicu dari penyakit ini. Mulai dari infeksi virus hepatitis, berat badan berlebih hingga konsumsi alkohol secara berlebihan.
Pada awalnya, penyakit ini tidak memberikan gejala. Namun, saat kerusakan organ sudah cukup parah, maka penderita dapat mengalami berbagai gejala. Berikut beberapa penyebab dari penyakit liver yang perlu Anda ketahui untuk menghindarinya.
1. Penumpukan Lemak di Hati
Penyebab pertama timbulnya penyakit adalah terjadinya perlemakan hati. Sesuai namanya, kondisi ini terjadi ketika di dalam jaringan liver mengalami penumpukan lemak.
Pada liver normal umumnya tetap mengandung lemak, namun untuk jumlah sendiri sangat sedikit. Bahkan rasionya hanya sekitar 5% dari berat total hati. Jika penumpukan lemak terjadi melebihi rasio tersebut dapat menyebabkan kondisi ini.
Terkadang banyak orang, tidak menyadari sedang mengalami kondisi tersebut sehingga sering terabaikan. Penumpukan lemak sendiri dapat menyebabkan kerusakan serta peradangan.
Liver merupakan organ dalam tubuh yang memiliki kegunaan untuk meregenerasi melalui penggantian sel. Jika sel sudah tua dan rusak dapat mengalami regenerasi dengan sel baru.
Ketika organ bekerja menghilangkan lemak akan menimbulkan jaringan parut. Jaringan tersebut kemudian kesulitan dalam mengangkut nutrisi ke seluruh tubuh. Selain itu, jaringan parut meningkatkan tekanan pada pembuluh darah.
Seiring berjalannya waktu, penumpukan lemak dapat meningkatkan risiko kondisi yang lebih serius. Selain menjadi penyebab sirosis hati, juga dapat menyebabkan berbagai penyakit lainnya seperti kanker.
2. Konsumsi Alkohol
Penyebab lainnya adalah konsumsi alkohol secara terus menerus. Konsumsi alkohol ini dapat menyebabkan penumpukan lemak. Mengonsumsi melebihi batas aman dapat menjadi pemicu risiko ini.
Untuk batas aman agar tidak menyebabkan kerusakan adalah 14 unit alkohol tiap minggunya bagi pria dan wanita. Meski alkohol menjadi salah satu penyebab dari penyakit, namun ada berbagai penyebab non-alkohol lainnya.
Untuk perhitungannya sendiri, satu unit alkohol setara dengan 125ml. Ini setara dengan 1 shot minuman atau setengah dari gelas bir.
3. Penyebab Non-Alkoholik
Selain faktor alkohol, kebiasaan non-alkoholik juga bisa menjadi penyebab dari pembentukan jaringan parut liver. Ada cukup banyak faktor yang berkontribusi pada kerusakan ini.
Faktor non-alkohol bisa jadi penyebab risiko terhadap kondisi ini. Faktor tersebut meliputi melakukan diet tinggi lemak maupun gula. Jika seseorang mengalami kelebihan berat badan ataupun diabetes memiliki risiko terhadap penyakit ini.
Penyebab sirosis hati karena diet tinggi lemak maupun gula dapat meningkatkan risiko hingga 30%. Selain itu, riwayat keluarga yang juga pernah mengalami penumpukan lemak juga dapat menjadi faktor.
Faktor berikutnya adalah penurunan berat badan secara drastis bahkan konsumsi obat-obatan. Penggunaan obat-obatan secara rutin dalam jenis tertentu seperti steroid bisa jadi salah satu faktor.
Penumpukan lemak akibat faktor non-alkoholik terkadang dapat berkembang sehingga liver mengalami kesulitan dalam memecahkannya. Hal ini dapat menyebabkan jaringan parut terjadi secara terus menerus.
4. Diet yang Tidak Sehat
Penyebab sirosis hati selanjutnya adalah melakukan diet secara tidak sehat. Bahkan tingkat obesitas juga berpengaruh terhadap terjadinya penyakit ini. Dimana obesitas terjadi akibat dari diet dan gaya hidup yang tidak sehat.
Timbunan lemak di liver bisa jadi hal yang kurang mendapat perhatian khusus oleh masyarakat luas. Gaya hidup sehat serta diet yang tepat dapat menjadi pencegah masalah ini terjadi.
Penumpukan lemak atau fatty liver cukup umum terjadi daripada yang bisa masyarakat bayangkan. Menyesuaikan kebiasaan hidup untuk mengurangi risiko jadi cara terbaik mencegah terjadi.
Tidak menjaga berat badan agar tetap berada di ambang batas sehat dapat menjadi salah satu faktor kerusakan. Akibat dari gaya hidup yang kurang sehat, tidak hanya masalah sirosis namun juga bisa menyebabkan permasalahan lainnya.
5. Penyakit Keturunan
Penyebab sirosis hati berikutnya adalah karena faktor genetika atau keturunan. Berbagai penyakit keturunan yang menyebabkan pembentukan jaringan parut di liver sangat beragam.
Penyakit tersebut meliputi defisiensi antitripsin alfa-1, fibrosis kistik hingga masalah penyimpanan glikogen. Penyakit keturunan tersebut bisa menjadi salah satu faktor dari timbulnya jaringan parut.
6. Kerusakan Saluran Empedu
Faktor lainnya yaitu karena kerusakan empedu akibat berbagai masalah. Ada berbagai jenis penyakit yang meningkatkan risiko ini yaitu kolangitis billier primer, kolangitis sklerosis primer, penyumbatan saluran empedu, serta atresia billier.
Kolangitis biller primer terjadi akibat saluran empedu mengalami luka kemudian meradang. Peradangan tersebut dapat menyebabkan kerusakan secara permanen.
Sementara penyumbatan saluran empedu, dapat menjadi penyebab sirosis hati karena infeksi serta keberadaan dari cadangan produk. Untuk kolangitis sklerosis primer sendiri menyebabkan penyempitan saluran dan timbulnya jaringan parut.
Perubahan ketika mengalami gangguan liver terjadi secara bertahap. Sel pada organ dapat mengalami kerusakan hingga akhirnya mati. Jaringan parut kemudian hadir untuk menggantikan kerusakan tersebut.
Keberadaan jaringan parut ini akhirnya yang membuat sel dalam liver tidak berfungsi dan rusak. Ada cukup banyak penyebab sirosis hati atau kerusakan liver akibat jaringan parut yang perlu diketahui agar dapat dicegah secara segera.